Ticker

10/recent/ticker-posts

Ad Code

Klik Disini

Harga LPG Melon Naik, Warga Hanya Bisa Pasrah

BERKAH News24 - Mulai Rabu (15/1/2025), harga gas LPG Melon 3 kilogram di Jawa Timur, termasuk Kabupaten Pacitan, resmi naik dari Rp16.000 menjadi Rp18.000 per tabung.

Keputusan ini diambil berdasarkan Keputusan Gubernur Jawa Timur Nomor 100.3.3.1/801/KPTS/013/2024 untuk menjaga kelangsungan pasokan gas melon di tengah meningkatnya kebutuhan rumah tangga dan usaha mikro. 

Pangkalan LPG

Kepala Dinas Perdagangan dan Tenaga Kerja (Disdagnaker) Pacitan, Acep Suherman, menyatakan bahwa penyesuaian harga ini merupakan langkah strategis untuk mengatasi fluktuasi harga bahan bakar minyak (BBM) yang memengaruhi biaya distribusi.

“Kami ingin memastikan bahwa pasokan tetap lancar, terutama untuk rumah tangga dan usaha mikro,” jelasnya.

Rincian harga baru LPG menunjukkan harga ex-Pertamina sebesar Rp11.584,78, ditambah biaya distribusi Rp3.215,22 dan keuntungan agen sebesar Rp1.200.

Harga jual ke pangkalan ditetapkan di Rp16.000, sementara harga eceran tertinggi (HET) mencapai Rp18.000 dengan margin pangkalan sebesar Rp2.000. 

Ketua Hiswana Migas Madiun, Agus Wiyono, memberikan dukungannya terhadap kebijakan ini. “Kami menjamin stok elpiji aman dan tidak akan terjadi kelangkaan,” tegasnya. Namun, ia mengakui bahwa kenaikan harga ini dapat memberatkan masyarakat kecil.

Di sisi masyarakat, reaksi terhadap kenaikan harga ini beragam. Nusyam, salah satu warga, mengungkapkan pasrah dengan harga yang ditetapkan oleh pemerintah.

“Kami pasrah kalau naik, selama ini juga kalau beli harga sudah di angka 19.000 sampai 20.000, tetap kami beli. Yang penting itu bagi kami dijamin ketersediaannya,” ungkapnya.

Namun, keluhan juga datang dari warga lain. Siti Masruhah menyatakan jika hidup susah ditambah lagi beban harga kebutuhan yang kian melambung. “Hidup makin susah. Sekarang harga elpiji naik lagi. Kami harus bagaimana?” ungkap Siti dengan nada kesal.

Senada juga diungkapkan oleh Fitri Nuraini, seorang ibu rumah tangga, mengaku makin sulit mengatur pengeluaran karena harga elpiji yang naik. “Harga kebutuhan lain juga naik. Sekarang elpiji ikut-ikutan naik. Kami makin sulit mengatur pengeluaran,” ungkapnya.

Pemerintah Kabupaten Pacitan diharapkan dapat memastikan tidak adanya manipulasi harga yang merugikan masyarakat akibat kebijakan baru ini. Kepastian distribusi dan pengawasan ketat menjadi hal yang dinanti untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga di pasaran.(sumber : beritajatim)

close
Pasang Iklan Disini