BERKAH - Warung soto Nur Hayati di Sumenep, Jawa Timur, konsisten memanjakan lidah pelanggannya. Sejak berdiri pada 2007, warung soto ini tetap digemari oleh pecinta kuliner. Tak sulit menemukan warung ini. Berada di Jalan DR. Wahidin, Gang II, Desa Pajagalan, Kecamatan Kota, Kabupaten Sumenep, warung ini mudah dijangkau.
![]() |
Soto Selingkuh menu andalan warung Nur Hayati |
Warung yang sudah dirintis sejak tahun 2007 ini memyambut pelanggannya dengan suasana yang teduh dan bersih. Gemericik air mancur kecil yang mengalir, tepat di depan warung, memperkuat keteduhan itu.
Menu utama di warung ini adalah soto selingkuh. Menu ini digandrungi oleh para pembeli yang datang dari berbagai daerah seperti Bali, Jakarta, Papua, bahkan para wisatawan asing.
Pemilik warung, Nur Hayati (48) menceritakan, nama soto
selingkuh mulai perkenalkan sejak 15 tahun lalu. Nama itu didapatkan secara
tidak sengaja dari pembeli yang datang.
Awal tahun 2010, ada seorang pembeli yang ingin mencapur racikan soto dan
rujaknya. Nur Hayati, yang saat itu menyajikan sendiri semua menu jualannya,
menuruti keinginan sang pembeli. Setelah dicicipi, ternyata rasanya enak.
Campuran kuah soto dipadu dengan kuah kacang menciptakan rasa yang gurih dan
segar.
"Kemudian saat itu, yang beli bilang, enak Buk. Ini namanya soto selingkuh," Kata Nur Hayati, saat ditemui warungnya, Kamis (9/1/2025).
Saat ini, soto selingkuh sudah menjadi incaran para
pembeli yang datang dari berbagai daerah. Di momen akhir pekan, menu andalan
ini bisa terjual hingga 200 porsi per hari. Per porsi dipatok dengan harga Rp
20.000.
Meski telah bertahun-tahun menjual menu yang sama, para pembeli terus
berdatangan. Resepnya adalah menjaga kualitas rasa di setiap porsi yang
disajikan. Nur Hayati tetap meracik dan memasak sendiri bahan utama di soto
selingkuh yang akan dijualnya. Jerowan yang disajikan, seperti babat dan usus,
dimasak secara khusus. Selain itu, bumbu kacangnya juga diracik secara khusus.
"Ya agar pembeli terus datang, Mas. Rasa itu harus
dijaga. Jangan sampai berubah," tuturnya.
Selain menjaga kualitas rasa, pelayanan yang cepat dan ramah juga menjadi kunci
agar pembeli tidak kecewa. Selain itu, lingkungan warung yang bersih, juga
menjadi kunci agar pembeli mau untuk datang kembali.
Saat ini, Nur Hayati sudah menikmati hasil dari warungnya yang memiliki menu andalan soto selingkuh ini. Dia sudah mampu merenovasi rumah dan membeli kendaraan yang layak. Dia juga mampu menyekolahkan kedua anaknya, Faisal (24) dan Sinta Maulina (20) hingga lulus kuliah.
Sebelum merintis warung kuliner, hingga memiliki menu
andalan seperti saat ini, dulu Nur Hayati dan suaminya, Muhammad Hartono (49),
hanya berjualan kerupuk poli keliling. Setiap hari, sang suami berkeliling dari
satu warung ke warung lainnya untuk menjajakan kerupuk poli.
"Suami saya jualan kerupuk sekitar 5 tahun, baru tahun 2007 saya buka
warung karena saya suka masak-masak," jelas Nur Hayati.
Awal merintis, Nur Hayati hanya memiliki satu meja ukuran
2 meter dan empat kursi saja. Saat ini, dia telah memiliki tujuh meja, dua
tempat lesesan dan merekrut 3 karyawan yang membantu jualannya. Warung Soto
Sumenep miliknya mulai buka sejak pukul 08.00 - 20.00 WIB. Selain menu andalan
soto selingkuh, warung milik Nur Hayati juga menyajikan menu soto babat, rujak
cingur dan kaldu kikil.
Nur Hayati belum ada niat untuk membuka cabang. Sebab dirinya khawatir sajian
rasa, pelayanan dan suasana warungnya tidak sama. "Karena para pembeli
selalu bilang, mau beli yang diracik dan dibuat oleh saya. Jadi kalau buka
cabang, khawatir tidak otentik lagi," tutupnya. Ke depan, Nur Hayati
berharap usaha warungnya tetap konsisten dan bahkan terus meningkat. (sumber :
kompas.com)