BERKAH News24 - Pemerintah Provinsi Jawa Timur menggandeng Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) mendirikan Sekolah Taruna Pamong Praja Jatim di Bojonegoro.
Kerja sama tersebut ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman antara Penjabat Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono dan Rektor IPDN Hadi Prabowo di Gedung Negara Grahadi Surabaya di Surabaya, Jumat.
![]() |
Pj Gubernur Jatim Adhy Karyono (kiri) memberikan cendera mata kepada Rektor IPDN Hadi Prabowo di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Jumat (14/2/2025) |
Adhy mengatakan nota kesepahaman ini tonggak penting bagi kemajuan pendidikan di Jawa Timur, di mana tindak lanjut dari nota ini berupa pembentukan SMAN 2 Taruna Pamong Praja Jatim di Kabupaten Bojonegoro.
"Terbentuknya SMAN 2 Taruna Pamong Praja Jatim di Kabupaten Bojonegoro adalah upaya menciptakan karakter siswa yang punya wawasan nasional, disiplin, cinta tanah air, dan integritas," kata dia.
Ia menyebut saat ini Jawa Timur sudah memiliki lima SMA Taruna unggulan yang sudah terbukti kualitas dan proses pembelajarannya, sehingga diminati banyak siswa. Namun, dari semua matra, yakni angkatan darat, laut, udara, dan kepolisian, matra IPDN belum ada.
“Memang betul matra IPDN belum ada, padahal IPDN ini ahli di bidang pemerintahan dan pelayanan publik. Maka, ketika Bupati Bojonegoro mengusulkan, kami menyambut baik usulan tersebut,” katanya.
Kehadiran SMA Taruna Pamong Praja di Bojonegoro menandai IPDN menyetujui melakukan pembinaan terhadap jalannya proses pembelajaran, pelatihan dari SMA Taruna yang sebentar lagi akan memasuki masa pendaftaran.
Ia menjelaskan SMA Taruna Pamong Praja nantinya memiliki konsep sekolah berasrama.
“Mudah-mudahan ini bisa menjadi berita baik kepada seluruh masyarakat Jatim dan Indonesia. Bahwa ada sekolah pionir pamong praja di Jatim. Pada akhirnya, Bojonegoro tidak hanya menghasilkan minyak tapi juga menghasilkan taruna pamong praja,” kata dia.
Ia berharap, SMA Taruna Pamong Praja tidak hanya memperoleh siswa yang unggul dan berkarakter, nNamun juga bisa diterima di perguruan tinggi, sekolah kedinasan atau bahkan perguruan tinggi internasional.
“Kita juga konsentrasi ke kurikulum pamong praja. Baik tentang pembelajaran integritas, disiplin, dan inovasi lainnya agar bisa diimplementasikan dalam pengajaran dan pembinaannya," ujar dia.
Khusus untuk seleksi harus bersifat obyektif, akuntabel, dan memberikan keadilan.
"Kita juga utamakan putra putri berprestasi di Jatim serta siswa siswi dari kalangan kurang mampu" ujar Adhy.
Rektor IPDN Hadi Prabowo mengungkapkan apresiasi tinggi atas gagasan mendirikan SMA Taruna Pamong Praja.
Pihaknya siap mengawal dan memberi bimbingan untuk praja di SMA Negeri 2 Taruna Pamong Praja Bojonegoro.
"Kami siap memberikan pengasuhan yang terintegrasi. Kita hidup di era yang dinamis dan tidak ada batas. Anak-anak muda banyak yang kehilangan jati diri dan integritas. Sehingga di sini kami mengajarkan bidang keilmuan, bahasa, pengasuhan, dan tentunya cinta bangsa dan tanah air. Ini yang membedakan dengan sekolah biasa," katanya.
Pihaknya bertugas mendidik, melatih, dan mengasuh. IPDN juga menyiapkan siswa untuk tes masuk sekolah kedinasan.
"Kesuksesan mereka terbentuk dari kompetensi dan tentu tidak terlepas dari nasibnya. Namun kami siap memberikan pengasuhan dan bimbingan praja. Terima kasih atas kesempatan yang diberikan," ucapnya.
Dalam kesempatan ini juga dilakukan perjanjian kerja sama antara Dinas Pendidikan Provinsi Jatim dengan IPDN tentang peningkatan kualitas pendidikan menengah melalui penerapan kurikulum khusus kepamongprajaan.(antara)