BERKAH News24 - One Pesantren One Product (OPOP) bersama Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jawa Timur (Diskop UKM Jatim) menggelar Pelatihan Peningkatan Kompetensi SDM bagi Sosiopreneur Pondok Pesantren. Kegiatan ini berlangsung pada 26-27 Februari 2025 di Royal Orchids Garden Hotel, Batu, dan diikuti oleh 50 peserta alumni pondok pesantren yang telah terjun ke dunia usaha.
Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan dan daya saing para alumni pesantren di sektor bisnis berbasis sosial. Dalam pembukaan acara, hadir Kepala UPT Pelatihan Koperasi dan UKM, Erwin Indra Widjaja, serta Sekretaris OPOP Jawa Timur, Mohammad Ghofirin.
Dalam sambutannya, Erwin Indra Widjaja menekankan pentingnya peningkatan kapasitas kewirausahaan bagi alumni santri pondok pesantren. “Mengasah kemampuan berwirausaha menjadi hal yang sangat penting bagi alumni pesantren agar mereka dapat mandiri secara ekonomi dan memberikan dampak sosial bagi masyarakat,” ujar Erwin dalam keterangan tertulis, Kamis (27/2/2025).
Lebih lanjut erwin mengatakan bahwa konsep sosiopreneurship, yang menggabungkan tujuan bisnis dengan misi sosial, sangat relevan bagi alumni pesantren. Hal ini sejalan dengan ajaran Islam yang menekankan pentingnya kesejahteraan bersama serta kepedulian terhadap sesama. Dengan menerapkan konsep ini, para alumni pesantren tidak hanya mencari keuntungan semata, tetapi juga berkontribusi dalam pemberdayaan masyarakat dan peningkatan kesejahteraan umat.
“Para alumni pesantren memiliki potensi besar untuk menjadi wirausahawan yang tidak hanya sukses secara finansial, tetapi juga memberikan dampak sosial yang luas. Dengan mengedepankan nilai-nilai Islam dalam berbisnis, mereka dapat menjadi motor penggerak ekonomi yang berorientasi pada kemaslahatan umat,” imbuhnya.
Kegiatan pelatihan ini menjadi bagian dari upaya OPOP Jawa Timur dalam membangun ekosistem sosiopreneur yang kuat dan berkelanjutan. Selain mengikuti pelatihan, peserta juga akan menjalani uji Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) dengan skema bidang kewirausahaan industri. Ujian ini bertujuan untuk mengukur, mengakui, dan memberikan sertifikasi atas keterampilan mereka, sehingga mereka lebih siap bersaing di dunia bisnis serta meningkatkan kredibilitas dan daya saing usaha yang mereka jalankan.
Sementara itu, Sekretaris OPOP Jawa Timur, Mohammad Ghofirin, mengatakan bahwa dalam menjalankan bisnis, penting untuk terus mengembangkan diri. "Kuasai ilmunya, dapatkan gurunya, dan ikuti asosiasinya agar bisnis dapat berkembang dengan baik," katanya.
Pria yang biasa dipanggil Gus Ghofirin itu mengatakan pentingnya memahami dan mengimplentasikan ilmu kewirausahaan secara komprehensif bagi alumni Pesantren. "Saya berharap, para alumni pesantren yang memiliki rintisan bisnis agar terus berupaya untuk memajukan usahanya. InsyaAllah Tim OPOP dan Dinas KUKM Provinsi Jawa Timur akan memberikan pendampingan dalam aspek kelembagaan, sdm, produksi, pemasaran dan pembiayaan." ujarnya.
Sosiopreneur merupakan salah satu dari tiga pilar OPOP Jawa Timur yang berfokus pada pemberdayaan santri alumni pondok pesantren. Melalui pilar ini, OPOP mendorong lahirnya wirausahawan berbasis sosial yang tidak hanya mampu mengembangkan usaha secara mandiri, tetapi juga memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat dan lingkungan sekitarnya.(kominfo-jatim)