BERKAH News24 - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur (Jatim) menyiapkan Program Ramadhan Produktif yang ditujukan bagi siswa SMA dan SMK selama libur sekolah di bulan suci Ramadhan.
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengatakan program ini merupakan tindak
lanjut dari Surat Edaran Bersama (SEB) Kementerian Agama (Kemenag), Kementerian
Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendiktisaintek), serta
Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Nomor 2 Tahun 2025, Nomor 2 Tahun 2025,
dan Nomor 400.1/320/SJ tentang Pembelajaran di Bulan Ramadan 1446 Hijriah/2025
Masehi.
"Program ini dirancang agar siswa tetap aktif, baik secara akademik maupun
spiritual, meskipun sedang libur sekolah. Kami ingin membangun semangat belajar
yang seimbang dengan kegiatan ibadah," ujar Khofifah di sela-sela kegiatan
retret di Magelang, seperti keterangan diterima di Surabaya, Selasa.
Khofifah menambahkan pembelajaran dilakukan secara mandiri dengan fokus pada
penguatan materi pelajaran yang sudah diterima di sekolah. Meski demikian siswa
tetap mendapatkan bimbingan langsung dari guru mata pelajaran masing-masing.
“Program ini tidak hanya menekankan aspek akademik, tetapi juga pembentukan
karakter. Kami dorong siswa terlibat dalam kegiatan sosial dan keagamaan,
seperti membantu di masjid atau berbagi di panti asuhan,” katanya.
Sebagai contoh, siswa dapat mengadakan kegiatan bakti sosial, seperti
mengumpulkan pakaian layak pakai atau membagikan makanan untuk berbuka puasa.
"Meskipun dilakukan secara berkelompok, guru tetap harus mengoordinasikan
kegiatan tersebut," tutur Khofifah.
Melalui program ini, Khofifah berharap siswa dapat memperoleh pengalaman
bermakna yang bisa dikenang dan diceritakan saat kembali ke sekolah.
“Libur seharusnya diisi dengan kegiatan yang bermanfaat, bukan sekadar tidur,
bermain, atau melakukan aktivitas yang kurang produktif,” ujarnya.
Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Jatim Aries Agung Paewai
menambahkan Program Ramadhan Produktif juga diterapkan di sekolah dengan
mengintegrasikan kegiatan keagamaan dalam proses belajar mengajar.
Untuk siswa Muslim, kegiatan tersebut dapat berupa tadarus Al Quran, pesantren
kilat, atau kajian keislaman. Sementara itu, siswa non-Muslim diimbau mengikuti
kegiatan keagamaan sesuai keyakinan masing-masing.
Aries menegaskan kepala bidang SMA, SMK, dan PKLK, serta cabang dinas,
diharapkan turut memantau pelaksanaan program dan memberikan bimbingan kepada
sekolah di wilayahnya.
"Harapan kami, siswa tetap aktif dalam kegiatan produktif dan ibadah
selama bulan Ramadhan, di mana pun mereka berada," ujarnya.
Sebagai informasi pemerintah telah menetapkan jadwal libur sekolah pada 27–28
Februari serta 3–5 Maret 2025.
Selama periode ini pembelajaran dilakukan secara mandiri di lingkungan
keluarga, tempat ibadah, atau masyarakat sesuai dengan penugasan dari sekolah
atau madrasah.
Selanjutnya mulai 6–25 Maret 2025 kegiatan pembelajaran akan berlangsung di
sekolah, madrasah, atau satuan pendidikan keagamaan.
Menjelang Idul Fitri, sekolah kembali diliburkan mulai 26 Maret hingga 8 April
2025, dan siswa dijadwalkan kembali masuk pada 9 April 2025.(antara)