BERKAH News24 - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lamongan akhirnya membuka kembali Pasar Hewan di Lamongan, setelah sempat ditutup selama 1 bulan akibat wabah penyakit mulut dan kuku (PMK). Pembukaan pasar ini dilakukan setelah melalui kajian epidemiologi yang menunjukkan penurunan kasus PMK dalam sepekan terakhir di Lamongan.
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Diskeswan) Lamongan, Shofiah Nurhayati, mengungkapkan bahwa pada pembukaan hari pertama, pasar hewan di Tikung telah menerima 16 sapi dari berbagai daerah seperti Mojokerto dan Gresik.
"Antusiasme warga cukup tinggi, meskipun jumlah pedagang dan sapi yang datang masih terbatas. Pedagang membawa sekitar 16 sapi," kata Shofiah, Minggu (16/2/2025).
Diungkapkannya, pembukaan pasar hewan ini dilatarbelakangi oleh melandainya angka kasus PMK, dengan jumlah kasus terjangkit yang tidak bertambah dalam 10 hari terakhir.
"Dari 1.557 kasus yang terjangkit, tidak ada pertambahan baru dalam sepuluh hari terakhir. Tingkat kesembuhannya mencapai 65 persen, sementara sisanya masih dalam proses pengobatan," lanjut Shofiah.
Namun, meskipun pasar kembali dibuka, Kepala UPT Pasar Hewan Lamongan, Isrofil, menjelaskan bahwa pasar masih terlihat sepi pada hari pertama pembukaan. "Kemungkinan masih ada dampak dari PMK yang sebelumnya, di mana banyak pedagang yang kekurangan stok sapi untuk dijual," ungkap Isrofil.
Pihaknya terus melakukan upaya sosialisasi kepada pedagang, baik secara langsung maupun melalui berbagai platform digital, agar pasar hewan kembali ramai. "Kami sudah menghubungi pedagang melalui telepon, WhatsApp, grup, dan juga door-to-door kepada pedagang besar untuk kembali mengisi pasar ini," ujarnya.
Salah satu pedagang, Simpen, mengungkapkan kegembiraannya atas pembukaan kembali pasar hewan. "Pasar tutup lebih dari satu bulan, saya senang akhirnya dibuka lagi. Kalau pasar tutup terus, kami kesulitan. Hari ini saya bawa satu sapi dan sudah laku," kata Simpen.(sumber : realita)
.jpeg)
.jpg)
