BERKAH News24 - Menjelang waktu berbuka puasa, kawasan Kampung Madinah di Desa Temboro, Kecamatan Karas, Kabupaten Magetan, dipadati warga yang berburu takjil. Pada Minggu (2/3/2025) sore, suasana di tempat ini semakin semarak dengan beragam pilihan makanan khas Nusantara hingga Timur Tengah, yang dijajakan di lingkungan bernuansa seperti di Madinah.
![]() |
Suasana Kampung Madinah di Magetan (ist) |
Berbagai hidangan khas tersedia di Kampung Madinah, seperti nasi kebuli, kebab, roti canai, hingga aneka makanan tradisional Indonesia, termasuk gogos dari Sulawesi dan salalau dari Sumatera Barat. Selain itu, minuman segar juga banyak dijajakan untuk menemani momen berbuka puasa.
Menariknya, hampir semua pengunjung dan pedagang mengenakan pakaian sunnah. Kaum pria terlihat memakai gamis dan peci, sementara para wanita mengenakan busana muslim lengkap dengan cadar. Hal ini menjadi salah satu ciri khas yang membedakan Kampung Madinah dengan pasar takjil lainnya.
“Karena semua di sini pada menutup aurat, pakai cadar, pakai peci. Kalau tidak pakai, rasanya malu. Yang dijual juga macam-macam, makanan Nusantara ada, yang khas Madinah paling kebab dan kebuli,” ujar Irfan, salah seorang pengunjung.
Mas Arya, warga lainnya, mengungkapkan bahwa keberagaman makanan di tempat ini dipengaruhi oleh kehadiran santri dari berbagai negara di Pondok Pesantren yang ada di Desa Temboro. “Karena di sini ada pondoknya, ada dari luar negeri, jadi makanannya aneka macam. Kalau puasa seperti ini sudah jadi budaya di sini, lebih lengkap, nuansa Ramadannya lebih dapat,” ujarnya.
Siti Ambarwati, seorang pedagang takjil, menjelaskan bahwa budaya berpakaian Islami di Kampung Madinah juga dipengaruhi oleh keberadaan pondok pesantren. “Desa ini terpengaruh dari pondok, diwajibkan bercadar. Makanan yang dijual juga khas dari daerah masing-masing, termasuk kebab dan nasi kebuli,” katanya.
Selain pilihan menu yang beragam, harga makanan di Kampung Madinah juga cukup terjangkau, berkisar antara Rp2.000 hingga Rp20.000 per porsi. Keunikan lainnya, setelah azan Magrib berkumandang, kawasan ini mendadak sepi karena seluruh pengunjung dan pedagang bergegas menunaikan ibadah Magrib sebelum melanjutkan berbuka puasa.(sumber : beritajatim)