BERKAH News24 - Keberhasilan akademik bukanlah capaian instan, melainkan buah atas dedikasi, usaha, dan pengelolaan waktu yang baik. Itulah yang Angellita Wijaya Gunawan tunjukkan. Mahasiswa Universitas Airlangga (Unair) asal Program Studi Rekayasa Nanoteknologi Fakultas Teknologi Maju dan Multidisiplin (FTMM) itu, sukses menyabet medali perunggu pada kompetisi Olimpiade Biologi Nasional 2025. Ajang bergengsi tersebut terselenggara oleh Olimpiade Update Festival X secara daring.
Angellita telah menekuni biologi sejak duduk di bangku sekolah dasar. Bidang yang ia minati adalah biomaterial, fisiologi, dan anatomi. Baginya, belajar tidak sekedar membaca atau memahami teori, tetapi juga evaluasi untuk mengukur pemahaman yang ia miliki. “Salah satu cara menguji pemahaman biasanya saya lakukan latihan soal, kuis, serta mengikuti olimpiade,” ujarnya, di Surabaya, Jumat (14/3/2025).
Dengan berbagai kesibukannya, Angellita kerap menerapkan manajemen waktu yang disiplin. Ia berusaha menyusun skala prioritas dan membiasakan diri untuk belajar secara konsisten setidaknya 1 hingga 1.5 jam, baik sebelum tidur, setelah bangun, atau saat memiliki waktu luang. “Sebisa mungkin, saya meminimalisir scroll media sosial dan menggantinya dengan kegiatan belajar,” tutur mahasiswa angkatan 2022 itu.
Angellita juga membagikan tips proses belajarnya. Ia bercerita banyak memanfaatkan sumber bacaan terutama buku-buku biologi populer Campbell dan Sobotta. “Terkait metode belajar, saya gunakan teknik pomodoro. Sejauh ini, itu yang paling efektif.”
Meski sukses memenangkan medali olimpiade, salah satu tantangan terbesar Angellita adalah manajemen waktu dalam mengerjakan soal. Ia mengakui bahwa terkadang terlalu fokus pada satu soal yang sulit dapat menghabiskan waktu untuk menjawab soal lain. Ia pun menyarankan untuk mengerjakan soal yang sulit di akhir dan memperhatikan sistem penilaian agar strategi pengerjaan lebih optimal.
Menurut Angellita, konsistensi adalah kunci utamanya bisa tampil terbaik dalam olimpiade. Ia menekankan pula pentingnya belajar bukan hanya saat menjelang kompetisi, tetapi juga berkelanjutan. Selain itu, memahami aturan lomba, sistem penilaian, serta persiapan teknis, merupakan faktor penting dalam menunjang keberhasilan.
Setelah memenangkan kompetisi, Angellita berencana akan lebih mendalami riset terkait rekayasa biomaterial berukuran nano untuk bidang medis dan lingkungan. Ia pun sangat tertarik mengembangkan kemampuannya lebih dalam di bidang lain, seperti penulisan esai dan karya tulis ilmiah dengan basis ilmu pengetahuan dan teknologi.
Dalam pandangan Angellita, minat terhadap sains, khususnya biologi, dapat ditingkatkan dengan memahami manfaat nyata dari penerapan teori dalam kehidupan sehari-hari. Lebih lanjut, menentukan spesialisasi dalam bidang tertentu dapat membantu seseorang lebih fokus dalam penelitian dan eksplorasi ilmu. Sebagai penutup, Angellita berpesan untuk terus belajar dan eksplorasi semua hal. “Jangan malas belajar dan eksplor. Konsistensi adalah kunci terbaik,” pungkasnya. (kominfo jatim)
.jpeg)
.jpg)
