BERKAH News24 - Baru memasuki awal Ramadhan tahun 2025, puluhan remaja di Kabupaten Madiun sudah berbuat ulah yang berujung harus berurusan dengan petugas kepolisian. Unit Reskrim Polsek Geger berhasil menggerebek dan mengamankan puluhan remaja yang diduga akan melakukan aksi “perang sarung” di Simpang Empat Dsn. Sedoro Sabtu dinihari sekitar pukul 02.00 WIB. Tepatnya di Jalan Desa Nglandung, Desa Kaibon, Kecamatan Geger, Kabupaten Madiun.
Berdasarkan laporan yang diterima Polsek Geger, aksi tersebut direncanakan oleh sekelompok remaja yang berkomunikasi melalui media sosial. Para remaja, yang mayoritas masih di bawah umur, berkumpul di Halte Bus Depan Masjid Besar Dolopo sekitar pukul 01.00 WIB sebelum bergerak menuju lokasi kejadian.
Kapolsek Geger, AKP Afin Choirudin menjelaskan bahwa pihaknya setelah menerima laporan dari warga kemudian mendatangi lokasi kejadian dan berhasil mengamankan sejumlah remaja beserta barang bukti.
“Kami segera bergerak ke lokasi dan menemukan sekitar 50 remaja yang sudah berkumpul. Mereka belum sempat melakukan aksi perang sarung karena kami langsung melakukan pembubaran dan pengamanan,” ujar AKP Afin Choirudin.
Sebanyak enam remaja diamankan untuk dilakukan pembinaan, sementara lainnya dipulangkan ke rumah masing-masing. Barang bukti yang diamankan antara lain tiga buah sarung, satu buah batu, tiga sepeda motor, dua ponsel, serta beberapa dokumen identitas seperti KTP dan kartu pelajar.
Kapolsek Geger menegaskan bahwa aksi perang sarung tidak hanya melanggar ketertiban umum, tetapi juga berpotensi menimbulkan korban jiwa.
“Kami tidak ingin ada korban jiwa atau kerusakan akibat aksi yang tidak bertanggung jawab ini. Para remaja ini harus memahami bahwa kegiatan seperti ini sangat berbahaya,” tegas AKP Afin.
Sebagai bentuk penindakan, para remaja yang diamankan diwajibkan membuat pernyataan tidak akan mengulangi perbuatannya dan didampingi oleh orang tua.
Kapolsek Geger juga mengimbau orang tua dan masyarakat untuk lebih memperhatikan aktivitas anak-anak, terutama di malam hari.
“Kami harap orang tua bisa lebih aktif mengawasi anak-anaknya agar tidak terjerumus dalam kegiatan yang merugikan diri sendiri dan orang lain,” pungkasnya.
Kejadian ini menjadi peringatan bagi semua pihak untuk bersama-sama menjaga ketertiban dan keamanan di masyarakat, terutama di kalangan remaja yang rentan terpengaruh oleh kegiatan negatif.(sinergia)