BERKAH News24 - Peringatan Nuzulul Quran dijadikan oleh Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani sebagai momen untuk konsolidasi seluruh stakeholder. Mulai dari Forum Pimpinan Daerah, Politisi, Ulama, Pengusaha dan segenap tokoh masyarakat.
Serentetan kegiatan diselenggarakan. Acara Nuzulul Quran
tersebut di awali dengan khotmil quran bil ghaib di Pendopo Shaba Swagata
Blambangan. Pembacaan ayat suci tersebut, dilakukan oleh puluhan hafidzah
(perempuan penghafal Al-Quran) se Banyuwangi yang terkumpul dalam Jamiyah
Huffadzil Quran (JHQ) Banyuwangi.
“Kami mengajak bapak ibu semua untuk bahu-membahu
membangun daerah. Di tengah efisiensi yang sedang dilakukan oleh pemerintah,
tiada lain yang bisa dilakukan selain terus menjaga solidaritas dan gotong
royong,” ajak Ipuk di Pendopo Shaba Swagata Blambangan.
Menurut Ipuk, Banyuwangi sedang menekankan pelaksanaan
efisiensi dengan efektif. Namun, berusaha tetap memastikan pembangunan dan
pelayanan publik tidak terganggu. “Kami pastikan pembangunan tetap berjalan dan
pelayanan publik tidak terganggu,” tegasnya.
Dalam kesempatan tersebut, turut hadir Wakil Ketua DPRD
Banyuwangi Michael Edi Haryanto beserta sejumlah anggota legislatif lain. Serta
Kapolresta Banyuwangi Kombes Pol Rama Samtama Putra dan Wakil Bupati Banyuwangi
Mujiono.
Sejumlah kiai sepuh juga turut berdoa bersama dalam acara
tersebut. Hadir di antaranya KH. Suyuti Thoha (Tegaldlimo), KH. Hasan Toha
(Srono), Ketua MUI Banyuwangi KH. Muhaimini Asymuni, Katib Syuriyah PCNU
Banyuwangi KH. Ghozali, KH. Achmad Wahyudi dan puluhan kiai dan bu nyai
lainnya.
Sementara itu, momen Nuzulul Quran menurut KH. Toha
Muntaha yang mengisi tausiyah pada acara tersebut mengingatkan agar harus
menjadi saat kembali ke Al-Quran. Apapun tantangan yang akan dihadapi, harus
tetap berpegang teguh dengan ayat-ayat suci tersebut.
“Menghadapi efisiensi ini, tidak boleh kemudian membuat
kita ngelokro. Lemes. Kita harus tetap produktif dengan berbagai
inovasi-inovasi,” ungkap pengasuh PP. Minhajut Thullab, Krikilan, Glenmore ini.
Hal tersebut juga ditegaskan oleh KH. Ahmad Munif Syafaat
yang juga mengisi ceramah. Pihaknya mengaku, Banyuwangi selama ini dikenal
dengan berbagai inovasinya yang bisa menjadi solusi di tengah keterbatasan yang
ada. “Insyallah jika kompak semuanya bisa diatasi,” tegas pengasuh PP.
Darussalam, Blokagung yang juga pernah menjadi anggota DPRD Banyuwangi itu.(beritajatim)