BERKAH News24 - Pemerintah Kabupaten Madiun menerima kunjungan Studi Lapangan (Stula) dari peserta Pelatihan Kepemimpinan Administrator (PKA) Angkatan 1 Pemerintah Provinsi Jawa Timur tahun 2025. Acara ini berlangsung di Ruang Rapat IT Pusat Pemerintahan (Puspem) Caruban. Rabu, (19/3/2025).
Rombongan Stula yang berjumlah 40 orang ini terdiri dari pejabat administrator yang berasal dari berbagai perangkat daerah di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Kehadiran mereka diterima langsung oleh Asisten Administrasi Umum Kabupaten Madiun, Achmad Romadhon, didampingi Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Arik Krisdiananto, serta Kepala Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran (Satpol PP dan Damkar) Kabupaten Madiun Didik Harianto. Kegiatan studi lapangan ini berlangsung sejak 17 hingga 24 Maret 2025.
Studi lapangan merupakan bagian dari agenda pembelajaran dalam Pelatihan Kepemimpinan Administrator. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pengalaman langsung kepada peserta dalam mengidentifikasi masalah, menganalisis data, merancang alternatif solusi, serta melakukan advokasi terhadap permasalahan yang ditemukan. Dengan demikian, peserta diharapkan mampu mengembangkan keterampilan problem-solving dan aktualisasi kepemimpinan dalam menjalankan tugasnya.
Dalam sambutannya, Ketua Tim Rombongan Stula PKA Angkatan 1 BPSDM Provinsi Jawa Timur, Sri Rahayuningsih, menjelaskan bahwa kebijakan terbaru dari pemerintah pusat mengatur bahwa studi lapangan hanya boleh dilakukan di wilayah penyelenggara pelatihan, dalam hal ini di Provinsi Jawa Timur. Kabupaten Madiun dipilih sebagai lokasi studi karena selain memiliki kerja sama yang erat dengan BPSDM Provinsi Jawa Timur dan BKPSDM Kabupaten Madiun, juga menjadi daerah favorit bagi peserta karena daya tariknya, termasuk kuliner khas seperti sambal pecel, keramahan masyarakat, serta lingkungan yang nyaman.
“Kebijakan terbaru dalam studi lapangan kini lebih berfokus pada problem-solving. Jika sebelumnya studi banding mencari lokus yang bisa diadopsi dan dimodifikasi, maka sekarang peserta dituntut untuk menganalisis masalah dan merancang solusi konkret. Ini bertujuan agar peserta lebih terampil dalam menyelesaikan permasalahan di instansi masing-masing,” ujar Sri Rahayuningsih.
Bupati Madiun melalui Asisten Administrasi Umum Achmad Romadhon menyampaikan bahwa studi lapangan kinerja organisasi merupakan salah satu mata diklat penting dalam pelatihan kepemimpinan. Tujuannya adalah untuk membekali peserta dengan keterampilan kepemimpinan berbasis kinerja guna meningkatkan efektivitas pelayanan publik.
“Lokus studi lapangan di Kabupaten Madiun melibatkan dua perangkat daerah, yaitu Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) serta Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran (Satpol PP dan Damkar). Melalui kegiatan ini, kami berharap terjadi proses berbagi pengalaman (experience sharing) yang dapat diadaptasi oleh peserta sesuai dengan tugas dan fungsi mereka masing-masing,” kata Achmad Romadhon.
Lebih lanjut, ia juga menjelaskan bahwa saat ini Aparatur Sipil Negara (ASN) dihadapkan pada tantangan era milenial dan generasi Gen-Z, di mana informasi bergerak sangat cepat. Oleh karena itu, ASN harus memiliki kemampuan manajerial yang adaptif terhadap perubahan. “Jika kita tidak siap menghadapi perubahan, maka kita akan tertinggal. Maka mindset dan cara pandang kita harus berubah, serta diperlukan inovasi dalam menyusun kebijakan yang sesuai dengan kondisi daerah,” tambahnya.
Kabupaten Madiun sendiri mengalami perkembangan pesat, terutama dalam sektor investasi, yang didukung oleh keberadaan jalan tol dengan dua exit di wilayah tersebut. Tahun 2024, investasi di Kabupaten Madiun bahkan telah melampaui target dengan nilai lebih dari Rp2 triliun. Achmad Romadhon berharap peserta studi lapangan dapat memberikan masukan dan solusi bagi pengembangan Kabupaten Madiun ke depan.(kominfo kab madiun)