BERKAH News24 - Sebagaimana arahan dari Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/BKKBN Wihaji saat berkunjung ke Kota Madiun beberapa waktu lalu, Pemerintah Kota (Pemkot) Madiun, mulai bersiap untuk segera merealisasikan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk sasaran ibu hamil (bumil), ibu menyusui (busui), dan balita non PAUD.
Pada program ini, setidaknya ada sekitar 12.000 penerima, di tiga kecamatan di wilayah Kota Madiun. Yakni di wilayah Kecamatan Manguharjo, Kecamatan Kartoharjo dan Kecamatan Taman.
"Rinciannya, sekitar dua ribu bumil, dua ribu busui, dan sekitar delapan ribu balita", kata Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan KB Kota Madiun dr Denik Wuryani, Rabu.
Dikatakan, untuk pendistribusian pelaksanaan MBG tersebut, berbeda dengan MBG bagi pelajar.
‘’Untuk pendistribusian nanti melibatkan TPK atau Tim Pendamping Keluarga,’’ lanjutnya.
Dijelaskan, TPK itu sudah ada sebelum adanya program MBG. Mereka adalah kelompok tenaga yang bertugas mendampingi keluarga dalam rangka pemantauan kesehatan dan perkembangan. TPK ini terdiri dari bidan, kader PKK, dan kader KB.
‘’Untuk TPK total kita ada 450 orang. Mereka akan bertugas di tiga kecamatan,’’ jelasnya.
Dilibatkannya TPK untuk program MBG ini dirasa sangat tepat, karena mereka sebelumya memang bersentuhan dengan bumil, busui, dan balita. Khususnya bayi dua tahun (baduta). Selain itu, TPK juga bertugas melakukan pendampingan untuk calon pengantin (catin). Pendampingan sejak pra nikah tersebut penting sebagai salah satu upaya pencegahan stunting.
‘’Jadi mereka ini memang sudah sering terlibat dengan sasaran. Tantangannya mungkin tinggal bagaimana MBG itu benar-benar dikonsumsi oleh sasaran. Mungkin nanti TPK juga tidak sekedar mengantar makanan, tetapi juga melakukan pendekatan-pendekatan kepada sasaran agar MBG ini bisa berjalan optimal,’’ pungkasnya.(MT/BN24)
.jpeg)
.jpg)
