BERKAH News24 - Gunung Semeru yang berada di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Malang, Jawa Timur (Jatim), mengalami erupsi dengan tinggi letusan mencapai 1.000 meter di atas puncak pada Rabu pagi.
"Terjadi erupsi Gunung Semeru pada hari Rabu 12
Maret 2025 pukul 05.49 WIB dengan tinggi kolom letusan teramati sekitar 1.000
meter di atas puncak atau 4.676 meter di atas permukaan laut (mdpl)," kata
Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru Ghufron Alwi dalam laporan tertulis yang
diterima di Lumajang, Rabu.
![]() |
Erupsi Semeru Rabu 12 Maret 2025 pagi |
Menurutnya, kolom abu teramati berwarna putih hingga
kelabu dengan intensitas tebal ke arah timur laut dan timur. Erupsi terekam di
seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 126 detik.
Berdasarkan catatan petugas, Gunung Semeru sudah erupsi
sebanyak lima kali pada Rabu sejak pukul 00.41 WIB hingga 06.00 WIB dengan
tinggi letusan 500 meter hingga 1 kilometer di atas puncak.
Aktivitas erupsi gunung tertinggi di Pulau Jawa tersebut
tidak berdampak dan mempengaruhi aktivitas warga yang berada di lereng Gunung
Semeru, sehingga masyarakat tetap beraktivitas normal seperti biasanya.
Ghufron menjelaskan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi
Bencana Geologi (PVMBG) memberikan sejumlah rekomendasi terkait dengan status
waspada Gunung Semeru, yakni masyarakat dilarang melakukan aktivitas apapun di
sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan sejauh delapan kilometer dari puncak
(pusat erupsi).
Kemudian di luar jarak tersebut, masyarakat tidak boleh
melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di
sepanjang Besuk Kobokan, karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan
aliran lahar hingga jarak 13 kilometer dari puncak.
"Masyarakat juga tidak boleh beraktivitas dalam
radius tiga kilometer dari kawah/puncak Gunung Semeru, karena rawan terhadap
bahaya lontaran batu pijar," katanya.
Ia mengatakan masyarakat juga perlu mewaspadai potensi
awan panas, guguran lava, dan lahar hujan di sepanjang aliran sungai/lembah
yang berhulu di puncak Gunung Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk
Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat, serta potensi lahar di sungai-sungai kecil
yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.(antara)