BERKAH News24 - Gunung Semeru yang berada di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Malang, Jawa Timur mengalami lima kali erupsi dengan tinggi letusan 400 meter hingga 800 meter pada Kamis pagi.
Erupsi pertama terjadi pada pukul 00.18 WIB dengan tinggi
kolom letusan teramati sekitar 500 meter di atas puncak, dan kolom abu teramati
berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang ke arah barat daya. Saat
laporan itu dibuat, erupsi masih berlangsung.
"Kemudian pukul 00.42 WIB, Gunung Semeru kembali
erupsi dengan tinggi kolom letusan teramati sekitar 800 meter di atas puncak
atau 4.476 meter di atas permukaan laut (mdpl)," kata Petugas Pos
Pengamatan Gunung Semeru, Liswanto dalam laporan tertulis yang diterima di
Lumajang.
Saat erupsi, kolom abu teramati berwarna putih hingga
kelabu dengan intensitas sedang ke arah barat daya dan saat laporan itu dibuat,
erupsi masih berlangsung.
Gunung tertinggi di Pulau Jawa itu erupsi kembali pada
pukul 05.15 WIB dengan tinggi kolom letusan teramati sekitar 400 meter di atas
puncak dan kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas
sedang ke arah barat daya. Saat laporan itu dibuat, erupsi masih berlangsung.
Erupsi keempat terjadi pada pukul 05.45 WIB dengan tinggi
kolom letusan teramati sekitar 400 meter di atas puncak dan kolom abu teramati
berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang ke arah barat daya.
Gunung Semeru erupsi lagi pada pukul 06.40 WIB dengan
tinggi kolom letusan teramati sekitar 700 meter di atas puncak atau 4.376 meter
di atas permukaan laut.
"Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu
dengan intensitas tebal ke arah barat daya dan barat. Erupsi itu terekam di
seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 150 detik," katanya.
Ia menjelaskan Gunung Semeru masih berstatus Level II
atau waspada, sehingga Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG)
memberikan sejumlah rekomendasi yakni masyarakat dilarang melakukan aktivitas
apa pun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan sejauh delapan kilometer
dari puncak (pusat erupsi).
Kemudian di luar jarak tersebut, masyarakat tidak boleh
melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di
sepanjang Besuk Kobokan, karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan
aliran lahar hingga jarak 13 kilometer dari puncak.
"Masyarakat juga tidak boleh beraktivitas dalam
radius tiga kilometer dari kawah/puncak Gunung Semeru, karena rawan terhadap
bahaya lontaran batu pijar," katanya.
Masyarakat juga perlu mewaspadai potensi awan panas,
guguran lava, dan lahar hujan di sepanjang aliran sungai dan lembah yang
berhulu di puncak Gunung Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang,
Besuk Kembar, dan Besuk Sat, serta potensi lahar di sungai-sungai kecil yang
merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.(antara)